PR adalah fungsi manajemen yang unik yang membantu
membangun dan memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, kerjasama
antara organisasi dan publiknya; melibatkanmanajemen permasalahan dan isu;
membantu manajemen untuk terus menginformasikan dan tanggap terhadap opini
publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani
kepentingan umum; membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan
perubahan secara efektif, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk membantu
mencegah kecenderungan negatif, dan menggunakan penelitian yang sehat dan etika
komunikasi sebagai alat utamanya (Harlow, 1976:36).
Atau
secara sederhana, PR dapat dikatakan sebagai fungsi manajemen dari sikap budi
yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh
organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi, yang dipergunakan
untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari
mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai
opini publik, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan
kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih
produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan
kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Sudah diketahui bahwa Public Relations memiliki fungsi dan peran sebagai berikut:
1. Communication Technician
2. Communication Facilitator
3. Problem Solving Facilitator
4. Expert Prescriber
Public
relations memiliki peran penting dalam sebuah organisasi, termasuk dalam
perusahaan maskapai penerbangan sekalipun. Kasus delay atau keterlambatan
penerbangan lumrah terjadi di industri penerbagan Tanah Air. Namun, kasus delay
dapat berujung pada “rontoknya” reputasi maskapai jika tidak dikelola
dengan baik. Hal itulah yang kini tengah terjadi pada Lion Air. Maskapai yang
selama ini dikenal sering menunda jadwal penerbangannya itu, kembali mengalami
delay penerbangan pada pertengahan bulan Februari kemarin. Mirisnya, delay kali
ini berbuntut panjang, lantaran banyak penumpang yang terpaksa menginap di
terminal 1 dan terminal 3 bandara Soekarno Hatta akibat tidak adanya kejelasan
pemberangkatan.
Lantas, apa langkah
Public Relations (PR) Lion Air demi meredam amuk ribuan penumpang?
Sejak pertama dinyatakan delay,
pihak Lion Air belum memberikan kepastian tentang kejelasan durasi delay akan
berakhir. Baru, pada 20.10 WIB ada kru Lion Air yang memberikan penjelasan.
Sayangnya, penjelasan kru tersebut dianggap kurang memuaskan konsumen.
Pada kesempatan itu, Lion Air
juga berupaya memanfaatkan social media lewat akun twitter resminya untuk
meminta maaf. “Kami meminta maaf untuk pembatalan penerbangan beberapa rute
tadi siang. Salam #LionAir,” demikian kicauan akun resmi Lion Air di
@OfficialLionAir. Sementara itu, website resmi www.lionair.co.id sama sekali
tak menayangkan permintaan maaf dari Lion Air.
Lion Air masih belum menunjukkan
kejelasan tentang kapan delay akan berakhir. Termasuk, tentang dana re-fund
penumpang. Pada akun twitter resminya, Lion Air hanya mengicaukan permintaan
maaf, tanpa sedikit pun menyinggung kompensasi dana re-fund. “Atas nama Lion
Air kami meminta maaf atas pembatalan jadwal penerbangan di Soekarno Hatta hari
ini,” demikian bunyi permintaan maaf Lion Air di akun @OfficialLionAir.
Semestinya, sesuai dengan peran dan fungsi dari Public Relations, pihak Lion Air harus memberikan pernyataan maaf secara resmi dan juga tindak lanjut atau jalan keluar dari masalah keterlambatan ini.
Komentar
Posting Komentar